Keberadaan pasar induk berperan dalam
penyerapan produk dari petani dan menyalurkannya kepada pasar retail yang bisa
langsung menjangkau konsumen. Dengan fungsinya yang vital bagi distribusi bahan
pokok diharapkan pasar induk bisa menjaga ketersediaan komoditas pokok dan
strategis dengan harga terjangkau. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis model bisnis yang tepat diterapkan dalam pendirian pasar induk.
Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer yang
digunakan adalah data dari wawancara dengan pedagang, pengelola, dan dinas yang
berhubungan dengan pasar induk sedangkan data sekunder jurnal, skripsi, tesis,
dan hasil penelitian lainnya. Metode penelitian menggunakan Business Model
Canvas, Internal Factor Analysis Summary (IFAS), External Factor Analysis
Summary (EFAS) dan analisis Strength Weakness Opportunity Threat (SWOT). Dari
hasil analisis menunjukkan bahwa posisi pasar induk termasuk dalam kuadran II
pada diagram SWOT yang berarti posisi pasar induk masih memiliki kekuatan
didalamnya walaupun ancaman semakin banyak sehingga dibutuhkan strategi baru.
Hasil rekomendasi menggunakan analisis SWOT adalah memanfaatkan secara optimal
dan menjaga kualitas produk, harga produk, keamanan dan kenyamanan pasar,
lokasi dan akses pasar induk untuk bisa bersaing dengan pasar induk lain maupun
pasar modern sekaligus menjaga konsumen yang ada saat ini agar tetap loyal
sehingga mampu menarik konsumen baru dan meningkatkan volume permintaan.
Melalui analisis ini diharapkan
diperoleh rumusan strategi dan kebijakan pendirian pasar induk yang dapat
mengakomodasi tujuan sistem logistik nasional yang dapat menjamin ketersediaan
komoditas pokok dan strategis di seluruh wilayah Indonesia dengan harga
terjangkau.
Dari metode Business Model Canvas
diperoleh hasil bahwa pasar induk dapat bertahan dan berkembang tidak terlepas
dari berbagai unsur pendukung didalamnya. Dalam pasar induk yang tergambar
sebagai unsur penting dalam aktivitas perdagangan adalah pedagang pasar dan
pemasok komoditas. Pedagang pasar memiliki keunggulan jaringan konsumen yang
banyak dan tersebar di sekitar wilayah pasar induk maupun diluar wilayah pasar
induk. Pemasok berperan vital untuk menentukan ketersediaan komoditas dalam
pasar induk dan dalam skala tertentu pasar induk yang didukung pemasok yang
handal bisa menjadi penentu harga suatu komoditas sampai dengan tingkat lintas
provinsi seperti Pasar Cibitung yang mampu menentukan harga bawang merah di
area Jawa Barat, Banten dan Jakarta.
Hasil analisis menggunakan metode
SWOT didapat posisi pasar induk ada di kuadaran II hal ini berarti
mengindikasikan bahwa pasar induk memiliki aspek internal yang masih kuat namun
menghadapi tantangan besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah
Diversifikasi Strategi, artinya pasar induk dalam kondisi mantap namun
menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan
mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi
sebelumnya. Oleh karenanya, organisasi disarankan untuk segera memperbanyak
ragam strategi taktisnya.
Kekuatan pasar induk berada pada
aspek kualitas produk, harga produk, lokasi, akses, keamanan dan kenyamanan,
retribusi, penetepan biaya sesuai aturan dan kemudahan pengurusan tempat usaha.
Lokasi pasar induk perlu memperhatikan jalur
distribusi dan cakupan wilayah yang akan dilayani beserta jumlah penduduk
didalamnya. Selain itu kedekatan dengan pasar induk lain perlu diperhatikan
agar tidak saling melemahkan sehingga pembangunan pasar induk menjadi tidak
efektif.
Komoditas pasar induk dari hasil
survey di lapangan mayoritas adalah buah dan sayuran karena merupakan bahan
konsumsi sehari-hari masyarakat.
Strategi yang perlu dijalankan untuk
bisa menjalankan dan mengembangkan pasar induk antara lain : (a) Memanfaatkan
secara optimal dan menjaga kualitas produk, harga produk, keamanan dan
kenyamanan pasar, lokasi dan akses pasar induk untuk bisa bersaing dengan pasar
induk lain maupun pasar modern sekaligus menjaga konsumen yang ada saat ini
agar tetap loyal sehinnga mampu menarik konsumen baru dan meningkatkan volume
permintaan. (b) Mengoptimalkan kualitas dan harga produk di pasar induk untuk
bersaing dengan produk impor atau untuk membuka pasar ekspor ke negara lain.
(c) Lokasi dan akses pasar induk yang cukup strategis menjadi kekuatan untuk
bisa menarik investor bekerjasama dengan pasar induk. (d) Menjaga kualitas
produk pasar induk untuk tetap bisa bersaing karena diversifikasi produk ditiap
pedagang sangat minim.
Berdasarkan Kesimpulan diatas, maka
usulan rekomendasi kebijakan sebagai berikut : (a) Pendirian pasar induk harus
memperhatikan cakupan wilayahnya, berdasarkan hasil perhitungan survey yang
dilakukan satu pasar induk dengan 1.000 pedagang mampu untuk melayani 4 juta
penduduk. Dalam wilayah pendirian pasar induk tersebut perlu diberlakukan
aturan tidak boleh ada pasar induk lain yang berdiri berdekatan karena
berpoetensi menyebabkan salah satunya tidak berkembang. (b) Pendirian pasar
induk difokuskan pada pasar induk yang menjual buah dan sayur sedangkan untuk
komoditas lainnya seperti daging dan ikan apabila akan dibangun pasar induk
harus mempertimbangkan sarana penyimpanan khusus (cold storage), (c) Lokasi
pendirian pasar induk harus berada di jalan nasional agar memudahkan akses
pengiriman komoditas lintas provinsi. Kelebihan lain pasar induk yang terdapat
di jalan nasional adalah adanya akses kendaraan umum yang bisa dimafaatkan
kosumen untuk masuk ke pasar induk. (d) Fasilitas yang terdapat dalam pasar
induk seperti tempat bongkar muat, tempat parkir, dan pengelolaan sampah perlu
mendapat perhatian agar dapat memberikan kenyamanan bagi pedagang, konsumen,
pemasok, pengelola, dan elemen lainnya.(e) Lembaga pengelola pasar induk harus
bisa mandiri dan mampu mengintegrasikan seluruh kebutuhan stakeholder pasar
induk serta mampu merespon aspirasi. Dengan manajemen yang baik maka
stakeholder diharapkan bisa nyaman beraktivitas di pasar induk. (f) Perlunya
pengawasan yang melekat pada komoditas yang keluar masuk dalam pasar induk
untuk meminimalisir fluktuasi harga pada musim dan saat tertentu. (g) Peraturan
yang tegas dari pemerintah untuk setiap pemasok/distributor agar tidak
melakukan bongkar muat selain di pasar induk agar siklus bisnis pasar induk
tetap bertahan dan pengawasan keluar masuk komoditas bisa dilakukan secara
efektif. (h) Peran pasar induk yang bisa memberikan informasi yang akurat
diharapkan bisa menjadi acuan bagi petani untuk bercocok tanam sesuai kebutuhan
pasar sehingga bisa meningkatkan taraf hidupnya.