Komoditas rempah merupakan salah satu komoditas sub sektor perkebunan yang berpeluang besar di pasar internasional. Data Negeri Rempah Foundation menyebutkan bahwa ada sekitar 400-500 spesies rempah di dunia dan 275 di antaranya ada di Asia Tenggara dimana Indonesia menjadi yang paling dominan hingga kemudian Indonesia dijuluki sebagai Mother of Spices. Meskipun memiliki sejarah sebagai pemasok rempah di pasar dunia, namun dalam perjalanannya, perdagangan rempah Indonesia saat ini mulai mengalami penurunan dan tertinggal dibandingkan negara lainnya yakni India, Vietnam dan RRT. Dalam upaya mengembalikan kejayaan rempah Indonesia, maka pada tahun 2021 dicanangkan program “Indonesia Spice Up the World”. Dalam program tersebut ditargetkan bahwa ekspor rempah Indonesia pada tahun 2024 dapat mencapai USD 2 miliar. Berdasarkan hasil Analisis Proyeksi Target Ekspor Produk Rempah Indonesia disimpulkan bahwa untuk mencapai target tersebut maka diperlukan pertumbuhan ekspor produk rempah-rempah rata-rata sebesar 21,06% per tahun pada periode 2021-2024. Selain itu terdapat 10 produk rempah-rempah prioritas yang dapat didorong yakni cengkeh, lada, kayu manis, pala, kapulaga (cardamom), vanilla, jahe, bumbu Instant, kecap, dan saus (tomat dan cabe). Adapun negara tujuan yang ditargetkan adalah AS, RRT, Vietnam, India, Arab Saudi, Belanda, Jerman, Malaysia, Singapura, Jepang, Australia, dan beberapa negara di Kawasan Afrika.