Pesatnya perkembangan Perdagangan
Melalui Sistem Elektronik (PMSE) atau e-commerce,
yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi membuat
negara-negara anggota ASEAN menyadari perlunya dibuat kesepakatan dalam
aktifitas e-commerce tersebut.
Indonesia
bersama negara-negara anggota ASEAN lainnya bersepakat untuk membuat ASEAN Agreement on Electronic Commerce yang
menekankan pentingnya koordinasi dan kerjasama di antara negara-negara anggota
ASEAN untuk terus meningkatkan perkembangan dan penggunaan e-commerce di wilayah ASEAN dan juga memfasilitasi transaksi cross-border e-commerce di area ASEAN
untuk memaksimalkan pertumbuhan ekonomi secara regional.
Analisis
ini bertujuan untuk menghitung pengaruh e-commerce
terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dari tahun 2011 hingga 2023 sebagai
indikasi dari ASEAN Agreement on
Electronic Commerce. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Auto-Regressive Distributed Lag (ARDL). Untuk
analisis ini PDB akan digunakan sebagai indikator pertumbuhan ekonomi.
Tabel dibawah
adalah variabel yang digunakan dalam analisis ini:
Jenis
Variabel
Variabel
Satuan
Sumber Data
Terikat
Produk
Domestik Bruto (PDB)
Miliar
Rupiah
Badan Pusat
Statistik (BPS)
Bebas
Total
Transaksi E-Commerce (TRN)
Miliar USD
Statista
Bebas
Jumlah
Rerata Pengeluaran per Pembeli Online Aktif di Indonesia (SPN)
USD
Statista
Bebas
Jumlah
Transaksi E-Money di Indonesia (EMO)
Miliar
Rupiah
Statista
Bebas
Volume Impor
Melalui E-Commerce (IMP)
Juta USD
Bea Cukai
Inti dari ASEAN Agreement on Electronic Commerce adalah
memfasilitasi transaksi cross-border
e-commerce di wilayah ASEAN, berkontribusi terhadap kepercayaan dan
keyakinan dalam penggunaan e-commerce
di wilayah ASEAN, memperdalam kerjasama antar negara-negara anggota ASEAN dalam
mengembangkan dan mengintensifkan penggunaan e-commerce lebih jauh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di
wilayah ASEAN.
Hasil
estimasi perhitungan yang dilakukan dengan metode ARDL digunakan untuk menghitung
Koefisien dan besarnya pengaruh E-Commerce
terhadap PDB, dengan detail:
Dependent Variable: PDB
Variable
Coefficient
Prob.
TRN
1,640291
0,0253
SPN
0,280773
0,0253
EMO
1,937761
0,0262
IMP
0,007272
0,0263
Sumber : Hasil
Simulasi BPPP, 2020
Indikator-indikator
perkembangan e-commerce diatas secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi. Seluruh indikator tersebut signifikan berpengaruh positif terhadap PDB
pada tingkat signifikansi 5% serta tingkat keyakinan 99%. Nilai PDB yang
dijadikan sebagai acuan adalah nilai proyeksi PDB untuk tahun 2020. Dari angka
yang dihasilkan oleh perhitungan diatas dapat diartikan bahwa setiap kenaikan
1% dari Total Transaksi E-Commerce direspon dengan kenaikan produk domestik
bruto sebesar 1,64% atau Rp 189.118 miliar. Jumlah Rerata
Pengeluaran per Pembeli Online Aktif di Indonesia juga
berpengaruh positif tehadap produk domestik bruto, dimana setiap kenaikan 1%
direspon dengan kenaikan PDB sebesar 0,28% atau Rp 32.372 miliar. Indikator
lainnya yaitu perkembangan Jumlah Transaksi E-Money
di Indonesia menunjukkan pengaruh positif dimana setiap kenaikan
1% nya direspon dengan kenaikan PDB sebesar 1.94% atau Rp 223.415 miliar.
Selain itu, volume Impor Melalui E-Commerce berpengaruh positif tehadap produk domestik bruto,
dimana setiap kenaikan 1% direspon dengan kenaikan PDB sebesar 0,007 % atau Rp
838 miliar.
Hasil
regresi menunjukkan bahwa variabel Jumlah Transaksi E-Money memiliki
koefisien paling besar dibandingkan tiga variabel lainnya, sehingga dapat
dikatakan berdampak paling besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
Hasil estimasi pengujian membuktikan hipotesis
bahwa perkembangan e-commerce
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Jumlah Transaksi E-Money di Indonesia
sebagai indikator perkembangan e-commerce
paling berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Tidak bisa
dipungkiri, saat ini pasar e-commerce
serta penggunaan e-money di Indonesia
masih memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Berdasarkan fakta bahwa uang
elektronik membawa dampak yang baik karena proses transaksi yang semakin cepat
dan mudah, tingkat konsumsi masyarakat akan naik yang menyebabkan perputaran
uang semakin cepat akan memicu perkembangan sektor keuangan serta pertumbuhan ekonomi, maka pemerintah maupun
praktisi perlu memaksimalkan penggunaan e-money
untuk memperbesar pasar e-commerce
demi mendorong kontribusi e-commerce lebih
besar lagi terhadap pertumbuhan ekonomi.