Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak dari kebijakan bea masuk (BM) Arab Saudi terhadap kinerja ekspor Indonesia ke Arab Saudi dan juga mengidentifikasi produk ekspor Indonesia yang terkena dampak atas kenaikan tarif bea masuk di Arab Saudi. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat lima kelompok produk utama yang mengalami kenaikan bea masuk impor dengan pangsa mencapai 89,1% dari total ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi yang mengalami kenaikan BM impor. Tren ekspor kelima kelompok produk masih cenderung meningkat selama tahun 2020 (Jan-Okt). Namun demikian, jika dibandingkan tren sebelum dan sesudah kenaikan tarif BM dapat dilihat bahwa terdapat tren penurunan ekspor untuk periode observasi Juli–Oktober 2020 (periode dimana telah terjadi kenaikan tarif BM) pada dua kelompok produk yaitu kelompok produk kertas dan produk logam. Sementara itu, untuk kelompok produk otomotif, elektronik dan produk plastik sejauh ini belum menunjukkan tren penurunan ekspor. Oleh karena itu, direkomendasikan agar perlunya klarifikasi dengan para eksportir terutama eksportir produk kertas dan produk logam. Selain itu, upaya diplomasi perdagangan secara bilateral perlu dilakukan untuk memberikan akses pasar yang lebih luas terutama terhadap produk andalan ekspor Indonesia.