Pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) merupakan sektor yang paling terdampak negatif oleh pandemi COVID-19. Kendati telah kembali bergeliat sejak akhir 2021, pandemi COVID-19 telah membawa perubahan perilaku menuju kebiasaan baru (new normal) yang mengharuskan sektor parekraf untuk dapat beradaptasi dengan cepat. Paradigma perubahan perilaku menuju new normal juga mengharuskan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berperan besar dalam sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk dapat melakukan reformulasi strategi bisnis dengan cepat meski dengan sumber daya yang terbatas. Upaya ini tentunya perlu ditopang oleh para pemangku kepentingan, khususnya pemerintah pusat dan daerah secara memadai.
Buku yang merupakan kolaborasi antara Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta Indonesia Service Dialogue (ISD) Council ini menghimpun para peneliti dari Indonesia Timur, daerah yang memiliki potensi parekraf tinggi, namun juga terkenal akan ketimpangan perekonomiannya.
Kontribusi para peneliti dari Indonesia Timur yang tertuang dalam buku ini memuat identifikasi masalah dan rekomendasi terkait pengembangan parekraf dan UMKM di Indonesia Timur. Adalah harapan kami bahwa buku ini dapat berguna, khususnya bagi pemerintah dan pemangku kepentingan lainya, dalam merancang strategi pengembangan yang sesuai untuk Indonesia Timur ke depannya.
*) Artikel telah dilihat sebanyak 2693 kali